Makassar- Seminar Nasional dan Rapat Anggota Tahunan IV Perkumpulan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PPIAUD) Indonesia yang dihadiri oleh Bapak Ahmad Farid Utsman, M.Pd.I, selalu Ketua PPIAUD Wilayah Jatim sekaligus mewakili Prodi PIAUD Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro sudah terlaksana di Hotel Aryaduta Makassar, 1-3 Mei 2024 berjalan dengan lancar. Kegiatan RAT diawali dengan kegiatan Visiting Lecture (Kuliah Tamu) oleh Ahmad Farid Utsman, M.Pd.I., pada mahasiswa PIAUD UIN Alaudin Makassar dengan memberikan kuliah Leadership dan Profesioanal PAUD.
Kegiatan RAT 2024 dengan tema “Indonesia hebat : Meninjau ulang peta jalan pembangunan anak usia dini Indonesia”, yang mana anak adalah masa depan Indonesia dan juga merupakan masa depan dunia. Membangun dengan stimulasi positif dan perlindungan komprehensif pada anak merupakan jaminan untuk kelangsungan peradaban yang lebih baik lagi. Sebaliknya jika intervensi melalui pembangunan pada anak sedikit atau tidak afirmatif anak, maka kita sesungguhnya sedang menyusun mile stone atau menggambar buram masa depan sendiri.
Sebagai wadah yang menghimpun para ilmuan, peneliti, dosen, pengelola program studi, dan pemerhati pendidikan Islam anak usia dini, Perkumpulan PIAUD memiliki komitmen dan semangat yang kuat untuk hadir dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan anak berkualitas. Termasuk kita niscaya merancang riset dan PKM yang beririsan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anak usia dini.
Bertepatan dengan 2 Mei 2024 sebagai hari pendidikan nasional, maka perkumpulan PPIAUD melalui kegiatan RAT berkehendak melakukan refleksi melalui stake holder terkait. Refleksi yang dimaksud adalah ingin menakar sejauh mana Negara telah afirmatif terhadap anak dalam kegiatan pembangunannya. Pada kegiatan ini, PPIAUD mengundang pimpinan Kementrian DIKBUD RISTEK RI, Kementerian Agama RI, Kementerian PPPA atau stake holder lain untuk berdialog tentang realisasi dan rencana aksi anak sebagai pusat pembangunan. Khusus pada Kementerian Agama, akan menyoal keberpihakan pada pendirian RA negeri, penyejahteraan guru anak usia dini, isu stunting dan kemiskinan ekstrim. Beberapa oleh-oleh yang dibawa beliau diantaranya MoU dengan UIN Alaudin Makassar, Buku ajar yang diterbitkan oleh PPIAUD, HaKI, dan penghargaan-penghargaan. (ptr)