UNUGIRI – Angklung, ya,,, Angklung. Sebagian besar orang sudah mengenal yang namanya Angklung. Salah satu alat musik tradisional dari Jawa Barat, dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi. Memainkan alat musik Angklung menjadi salah satu kompetensi yang harus dicapai mahasiswa Prodi PIAUD. Hari ini (Senin, 14-15/2/22), Prodi PIAUD UNUGIRI membekali mahasiswa PIAUD Semester VI untuk mempelajari Angklung baik secara teori maupun praktik. “Menyenangkan,” ungkap Ima, mahasiswa yang aktif di setiap kegiatan Prodi ini, setelah mencoba mempraktikkan bermain Angklung. Alat musik dari bambu ini memiliki banyak jenis nama interval mulai dari prime, second, terst, kuart, kwint, sekst, septim dan oktaf.
Aturan dalam memegang angklung tidak ada syarat yang baku, dalam memegang cukup digoyangkan saja,” tutur Pak Fikri selaku Dosen mata kuliah Seni Musik.
Banyak karakter anak usia dini yang bisa distimulasi melalui alat musik Tradisional Angklung ini, di antaranya kreatif, disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, pantang menyerah, kerjasama, dan bisa mempertajam memori anak.
Mengenalkan Angklung pada Mahasiswa PIAUD, sehingga mereka dapat mengaplikasikan pembelajaran Seni Musik nantinya pada anak didik di lembaga PAUD. Angklung bisa dijadikan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk anak. Anak tidak sekadar bermain alat musik, melainkan berproses dalam belajar sambil bermain alat musik yang melatih ketangkasan dan mengenalkan budaya Indonesia sejak dini. Kegiatan pengenalan alat musik tradisional ini, disertai praktik memainkan Angklung. Di akhir sesi perkuliahan, Mahasiswa menampilkan lagu Ibu Kita Kartini dengan lancar dan apik.